MENGAPRESIASI
SEBUAH KARYA
Oleh : Irvan
Kristivan, M.Pd.
Puncak keberhasilan dari sebuah
karya adalah ketika karya itu diapresiasi. Bagaimana mungkin karya itu akan
bermanfaat jika dilihat saja tidak, diraba tidak, dirasa tidak, ditelaah dan direnungkanpun
tidak.
Masalah apresiasi memang hal yang kiranya masih jauh dari
budaya Indonesia. Boleh dibilang masyarakat Indonesia masih miskin apreasiasi.
Pembajakan masih leluasa, plagiatisme
masih melekat, kurang menghargai karya orang lain-pun masih kental.
Mengapresiasi terhadap sebuah karya bisa bebagai cara, bisa dengan memberi
penghargaaan, membeli yang original,
bahkan bisa dengan bentuk lain. Seperti halnya yang dilakukan oleh salah
seorang guru di SDN Sukamulya (Imang Rohimat, S.pd.I), sebelumnya dia termasuk
orang yang memandang biasa terhadap koran-koran yang berserakan di
perpustakaan. Tahun 2016 dia mulai menulis artikel untuk dipublikasikan pada media
massa. Betapa sulitnya membuat satu halaman tulisan yang layak untuk dimuat dia
rasakan, apa lagi pada awal menulis sangat berat terasa. Sejak itulah dia
merasa bahwa ternyata tulisan-tulisan di koran yang berserakan itu adalah buah
pikiran yang patut dihargai. Sejak itu ketika melihat koran berserakan, dia
pungut dan dirapikan. Bahkan dia sering merasa tidak tega koran dijadikan
bungkus makanan, seperti gorengan, bala-bala, dsb.
Kurangnya menghargai karya orang lain, sering pula kita
tidak sadari di sekolah. Betapa seringnya guru memberikan tugas mengarang,
membuat puisi, menggambar dsb. Namun, jarang sekali karya-karya siswa tersebut
yang diapresiasi dengan memajangnya di dinding kelas, mading sekolah, atau
bahkan diklipingkan. Terkadang guru merasa cukup hanya dengan memberi nilai
saja. Padahal dengan apresiasi kecil saja seperti dipajang di dinding kelas dan
mading sekolah, siswa sudah merasa senang.
“Setiap
siswa istimewa. Mereka selalu menyimpan potensi emas dalam dirinya, kita hanya
berusaha menggalinya” (Ema Astri Muliasari, S.Pd.). Berkarya dalam bentuk
tulisan akan mampu dilakukan oleh siswa-siswi yang luar biasa dengan potensi
dan talenta luar biasa. Sebagai bentuk apresiasi terhadap karya/tulisan mereka
yang luar biasa, maka SDN Sukamulya telah meluncurkan Buku “Mutiara Literasi
Sekolah” (MLS).
Mengapresiasi karya siswa bisa juga dilakukan di media sosial
(medsos) seperti yang telah dilakukan oleh salah satu orang tua siswa SDN
Sukamulya Kiki Hartati yang mengapresiasi buku MLS yang di dalamnya ada tulisan
anaknya Salsabila Anindya, seperti terlihat dalam akun Facebooknya dibawah ini
:
Hal
serupa juga dilakukan oleh siswi SDN Sukamulya Giska Nurfadilah salah satu
penulis dalam buku MLS.
Buku
"Mutiara Literasi Sekolah" (MLS) MASAGI-SDN Sukamulya telah
di-launching-kan dalam kegiatan "Diklat Optimalisasi IT Sebagai Media
Pembelajaran & Publikasi Ilmiah)" dalam rangka milad ke-2 forum Guru
Menulis (GUMEULIS) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, HU.
Kabar Priangan, & Telkom Indonesia Cab. Kota Tasikmalaya.
Buku
MLS juga mendapat apresiasi yang luar biasa dari seorang guru sekaligus penulis
yang produktif Ilam Maolani, M.Pd.
Beliau telah meluncurkan 6 buku yang luar biasa yang sangat berkontribusi bagi
insan pendidikan khususnya di Kota Tasikmalaya. Satu kalimat yang dia katakan
tentang buku MLS "Buku inspiratif yang akan memberikan energy positif bagi
guru dan siswa untuk berkarya dalam bentuk tulisan". Ketua Forum Gumeulis,
Caswita, MA.Pd. berkata : "Kepolosan dan kejujuran tulisan siswa-siswi SDN
Sukamulya menjadikan buku MLS luar biasa"
Foto Bersama Kelas Ekskul Literasi
MASAGI SDN Sukamulya sambil memegang buku Mutiara Literasi Sekolah
|
|
Terima kasih forum Gumeulis, telah mengapresiasi karya kami,
terima kasih kepada seluruh peserta milad ke-2 forum Gumeulis yang telah sudi
ikut serta kegiatan, datang jauh-jauh kehujanan, meluangkan waktu di
tengah-tengah kesibukan. Semoga Allah Swt. membalas dengan beribu kebaikan dan
kebarokahan. Amiin
Sudah saatnya Indonesia menghargai dan mengapresiasi
karya-karya anak bangsa yang luar biasa. Dengan apresiasi yang tinggi, insyaAllah akan bermunculan karya-karya
lain yang kreatif, inovatif, serta bermanfaat bagi orang banyak.
Penulis
adalah
penggerak GLS-WJLRC Kota Tasikmalaya, Guru Penjaskes SDN Sukamulya UPT Dinas
Pendidikan Wilayah Barat Kota Tasikmalaya.